#@bknpdiperjuangan#youtube#
🥎Tabuik, Padang Pariaman, Sumatra Barat🥎
Tradisi Tabuik adalah perayaan lokal yang digelar setiap tanggal 10 Muharram untuk memperingati wafatnya Imam Husain, cucu Nabi Muhammad SAW, dalam peristiwa Karbala. Perayaan ini berlangsung di Kota Pariaman, Sumatra Barat, dan menampilkan berbagai ritual sakral serta pertunjukan budaya.
🥎Sejarah dan Makna Tabuik🥎
Tradisi Tabuik diperkirakan muncul di Pariaman sekitar tahun 1826-1828 Masehi, dibawa oleh tentara Inggris keturunan India yang menganut Syiah. Meskipun masyarakat Pariaman mayoritas Muslim Sunni, mereka tetap menjaga dan merayakan tradisi ini sebagai warisan budaya yang sarat makna.
🥎Rangkaian Acara🥎
1. 🧩Mengambil Tanah: Ritual mengambil tanah dari sungai sebagai simbol awal penciptaan manusia (1 Muharram).
2. 🧩Menebang Batang Pisang: Simbol pemisahan hidup dan mati (hari ke-5 Muharram).
3. 🧩Mataam: Ekspresi kesedihan mendalam (hari ke-7 Muharram).
4. 🧩Mengarak Jari-jari: Simbolisasi kereta (malam hari ke-7 Muharram).
5. 🧩Mengarak Sorban: Simbol kepemimpinan spiritual (hari ke-8 Muharram).
6. 🧩Tabuik Naik Pangkek: Pemasangan bagian atas tabuik (pagi hari ke-10 Muharram).
7. 🧩Hoyak Tabuik & Pembuangan ke Laut: Puncak acara, tabuik diarak ke Pantai Gandoriah dan dilarung ke laut.
🥎Nilai Budaya dan Sosial🥎
Tradisi Tabuik mencerminkan nilai-nilai budaya seperti gotong royong, penghormatan leluhur, dan solidaritas sosial. Perayaan ini memperkuat identitas lokal dan mempererat hubungan antarwarga.
🥎Pariwisata dan Pelestarian🥎
Festival Tabuik telah menjadi ikon budaya yang memperkuat posisi Pariaman dalam peta pariwisata Indonesia. Pemerintah daerah dan komunitas budaya terus berupaya melestarikan tradisi ini melalui edukasi dan promosi pariwisata budaya.
Komentar
Posting Komentar